Mengkompromikan antara ayat istawa dan ayat laesa kamistlihi
Pemahaman seseorang tentang lafad lafad dalam al Quran harus dengan makna dhohir/jelas, kecuali jika ada bukti yang menunjukan sebaliknya dari teks-teks lain, atau ijma,maka di sana yang di pakai adalah majaz/kiyasan Karena itu, perbedaan antara ayat "Dia tidak menyerupai apa pun," dan ayat "istawa" adalah bahwa ayat yang pertama menyangkal kemiripan apa pun kepada Allah. Yang ke dua, di sisi lain kita menetapkan "istawa". Agar konsisten dengan lafadya, maka kita perlu menetapkan istawa tanpa menetapkan kemiripan dengan sesuatu yang fisik, karena makhluk adalah fisik, yaitu terbatas dan kuantitatif, dan oleh karena itu,mahluk membutuhkan Allah untuk menciptakannya. Itulah sebabnya mengapa salaf berkata "istawa bi-laa kayf," "istawa tanpa bagaimana" . Ini sudah cukup, tetapi jika Anda ingin rincian ......maka kita simak penjelasan berikut: Memahami ayat "Dia tidak menyerupai apapun" Ketika kita ingin memahami "Dia tidak m