Omong kosong Wahabi tentang tindakan Allah itu memiliki permulaan
Wahabi membantah bahwa text alquran dengan bahasa arab dalam mushaf itu ada permulaan,dia berkata: "Kalau orang yang menyatakan bahwa bahasa arab itu diciptakan karena merupakan tindakan dan pelaksanaan ilm Allah atau yang menunjukan apa yang Allah katakan dengan kalam QodimNya, maka kita juga harus mengatakan bahwa tindakan Allah menciptakan Adam juga diciptakan, dan ini juga masuk akal."dan "Allah menciptakan Adam. produk dari sifat menciptakan adalah haadith;baru [ada permulaan] dan karena itu Adam diciptakan. Namun, bukan hanya Adam yang huduth;baru [ada permulaan], tetapi tindakan Allah dengan menciptakan adam juga di ciptakan yakni Tindakan yang terjadi dengan kehendak Allah yang memutuskan untuk membuat atau tidak membuat. Jadi, Anda harus percaya bahwa tidak hanya Adam yang diciptakan, tetapi tindakan Allah menciptakan Adam juga diciptakan dan ini hanyalah omong kosong. Jika Anda ingin percaya bahwa Adam diciptakan dengan kehendak allah yang kekal, sekali lagi Anda juga harus menyatakan bahwa Adam kekal, dan ini lebih buruk, "
Bagaimana menanggapi perdebatan yang satu ini? Aku mulai merasakan bahwa orang bisa menggunakan definisi yang berbeda sekali saat menjelaskan hal yang sama.
Jawaban: Definisi itu perlu pembenaran kebahasaan, dan mereka tidak memilikinya. Ini juga masalah bagaimana mereka mendefinisikan istilah-istilah ini, karena makna dari apa yang mereka katakan adalah seperti yang dinyatakan di atas. Muncul dari tiada menjadi ada adalah sarana untuk memiliki awal, itu adalah terjemahan dari perkataan ĥuduth, yang berarti memiliki awal, memiliki eksistensi setelah non-eksistensi.
Bahwa logika adalah logika, dan tidak ada yang aristotlean tentang itu, sungguh ketika ada penisbatan logika pada arsitotales Itu hanya nama saja karena Aristotales adalah di antara orang yang mengkodifikasi itu. Logika sudah ada sejak masa awal penciptaan manusia, dan tidak ada yang bisa dilakukan tanpa adanya itu, sadar atau tidak sadar. Semua yang dilakukan itu mengajarkan bagaimana membangun argumen atas suatu pendapat. Tidak ada yang menyangkal bahwa logika ini berguna, kecuali dia adalah orang bodoh atau tidak tahu apa itu logika.
kita kembali ke pertanyaan wahabi:
Wahabi mengatakan: "Kalau orang yang menyatakan bahwa bahasa arab itu diciptakan karena merupakan tindakan dan pelaksanaan ilm Allah ,
Komentar: Saya tidak tahu siapa yang mengatakan itu. Ada Sekte yang mengatakan bahwa pengetahuan Allah memiliki tindakan. Sangat aneh, tampaknya ia sedang membuat up supaya tidak ada lawan dan supaya tampil sebagai pemenang. Yang lebih aneh lagi adalah buah dari perkataannya itu bahwa bahasa Arab tidak diciptakan.
Wahabi mengatakan: maka kita juga harus mengatakan bahwa tindakan Allah menciptakan Adam juga diciptakan, dan ini pada dasarnya adalah masuk akal ".
Komentar: Bagaimana anda bisa sampai pada kesimpulan ini??. Dia mengatakan: "Jika bahasa Arab di ciptakan maka tindakan Allah menciptakan Adam juga,itu diciptakan." Ini omong kosong murni, dan aku tidak tahu bagaimana untuk meresponnya. tetapi Ini adalah kasus serius yakni melompat langsung ke kesimpulan.
Wahabi berkata: dan "Allah menciptakan Adam.
Komentar: Setuju.
Wahabi mengatakan: produk dari sifat menciptakan adalah haadith;baru [ada permulaan] dan karena itu Adam diciptakan.
Komentar: Ini sangat aneh... anda menyebutnya "hasil ciptaan", tapi EMANG DI Situlah poin yang penting. Ini adalah perkataan khas anthtopomorphis/mujasimah dalam berpikir. Mereka mencoba untuk memahami realitas sifat Allah dengan sesuatu yang bisa ditangkap nyata dan terang oleh indarnya dari apa yang mereka lihat dari semua ciptaan. Oleh karena itu, menurut mereka, menciptakan Allah adalah sebuah proses produksi. Dalam keyakinan umat Islam, bagaimanapun hal menciptakan Allah itu adalah tindakan yang kekal yang tidak pada waktunya dan tidak memiliki bagaimana. Dia adalah pencipta semua pekerjaan, proses, produksi dan produk. Dia membawa segala sesuatu yang tidak ada muncul menjadi ada. Inilah yang kita maksud ketika kita mengatakan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu.
Wahabi mengatakan: Namun, bukan hanya Adam yang huduth;baru [ada permulaan], tetapi tindakan Allah dengan menciptakan adam juga di ciptakan
Komentar: Ini tidak benar. Jika Anda mengatakan itu adalah huduth;baru ada permulaannya, maka itu asalnya tidak ada dan menjadi ada, dan ini artinya diciptakan.
Wahabi mengatakan: yakni Tindakan yang terjadi dengan kehendak Allah yang memutuskan untuk membuat atau tidak membuat. Jadi, Anda harus percaya bahwa tidak hanya Adam yang diciptakan, tetapi tindakan Allah menciptakan Adam juga diciptakan dan ini hanyalah omong kosong
Komentar: itu adalah pengertian dari perkataan yang Anda katakan ketika Anda mengatakan bahwa tindakan Allah menciptakan adalah muncul dari ketiadaan yakni sebelumnya tidak ada lalu ada [bertindak] .Anda mengatakan bahwa keduanya [Adam dan tindakan Allah mencipta] muncul setelah non-eksistensi. Ini berarti bahwa keduanya menjadi ada, dan untuk menjadi berada adalah memerlukan di ciptakan.
Wahabi mengatakan: Jika Anda ingin percaya bahwa Adam diciptakan dengan kehendak allah yang kekal, sekali lagi Anda juga harus menyatakan bahwa Adam kekal, dan ini lebih buruk, " ".
Komentar: Allah menghendaki dengn kehendaknya yang abadi bagi Adam untuk ada pada waktu tertentu, dan dengan kekuatan-Nya yang kekal dan tidak berubah terjadinya eksistensi ini. Apa yang kita sebut "tindakan menciptakan" mengacu pada ini [Adam ada pada waktu tertentu]. Ini tidak berarti bahwa perbuatan itu suatu peristiwa yang terjadi ketika Adam datang ke dalam keberadaan [ waktu di ciptakan]. Tindakan Allah Ini adalah tindakan tanpa bagaimana, tidak seperti tindakan kita.
Ini pasti benar, karena jika tindakan/mencipta Allah adalah suatu peristiwa, maka tindakan itu akan menjadi ada setelah sebelumnya non-eksistensi, Ini berarti dibawa ke dalam keberadaan, yaitu diciptakan. Jika Anda menyatakan seperti ini maka Anda mesti mengatakan bahwa ini suatu acara yakni sebuah peristiwa kejadian yang sebelumnya tidak ada, maka acara ini juga akan membutuhkan suatu acara untuk menjadi ada dan seterusnya [tasalsul]. maka Hasil dari klaim ini adalah bahwa untuk terjadinya suatu acara menciptakan , perlu peristiwa atau acara yang tak terbatas ke masa lalu sampai di selesaikannya ke titik pertama , dan ini adalah mustahil. Satu-satunya solusi adalah dengan mengatakan bahwa mesti penciptaan [membawa ke dalam keberadaan] itu bukanlah suatu acara atau peristiwa, dan tidak huduth;ada permulaan.
Wahabi bertanya: Bagaimana menanggapi perdebatan yang satu ini? Aku mulai merasakan bahwa orang bisa menggunakan definisi yang berbeda sekali saat menjelaskan hal yang sama.
Komentar: Saya harap Anda melihat bahwa ada masalah besar di sini. Para Wahabi hanya merubah kata-kata yang mereka gunakan untuk merujuk pada hal yang sama. Ini tidak menyelesaikan masalah, karena saya baru saja menunjukkan bukti tersebut di atas. Ketika kita mengatakan bahwa Adam diciptakan, itu berarti bahwa ia [adam] menjadi ada. Kemudian kita mengatakan bahwa membawa ke dalam keberadaan [Tindakan Allah mencipta] itu bukan suatu peristiwa, tidak muncul menjadi ada [di cipta], tidak huduth. Mengapa ? Karena jika begitu, maka hal mencipta itu pun harus dibawa menjadi ada [di cipta] pula, karena sebeumnya belum ada .
Apa di lakukan Wahabi lakukan menyebut satu makna dengan banyak kata misal membawa ke dalam keberadaan [mengadakan] "menciptakan" dan yang lainnya "mewujudkan", atau sejenisnya,padahal isinya sama. Mereka mengatakan: bagaimanapun bahwa ini semua muncul menjadi ada, semua acara dst", ini hanya sebuah permainan dengan kata-kata, dan itu mengarah pada menciptaan,maka kita mengatakan bahwa setiap peristiwa membutuhkan jauh lebih banyak peristiwa yang mendahuluinya untuk terwujud. maka Ini adalah konyol dan secara matematis tidak mungkin .kenapa Tidak mungkin??? karena tak terhingga tidak dapat diselesaikan, dan jika tidak dapat di selesaikan, maka peristiwa mencipta sebagaimana yang di katakan wahabi itu tidak mungkin ada. kami tahu bahwa harus ada yang membawa ke dalam keberadaan [mengadakan] yang tidak muncul, bukan peristiwa, tidak memiliki awal, tidak huduth, bukan acara yang ada setelah non-eksistensi.
Semua diskusi di atas ini akan dapat dihindari dengan sendirinya ketika mengakui bahwa Allah itu kekal dan tidak berubah, dan bahwa Dia tidak seperti makhluk-Nya dan tidak bisa dibayangkan. Tindakan-Nya dan sifatNya tidak diciptakan atau muncul, dan Dia tidak bisa dibayangkan.
Trik yang mereka[wahabi] gunakan adalah dengan mengatakan bahwa tidak semua hal yang muncul menjadi ada itu dibuat atau di ciptakan. "Sebaliknya," Ini adalah cara bagaimana mereka mencoba melarikan diri ketika diberitahu, "jika Anda mengatakan itu muncul, maka sama saja Anda mengatakan itu dibuat/di cipta." Ini tidak merubah apa pun dalam hal makna karena definisi "menciptakan" adalah membawa ke dalam keberadaan, .
Merekalah yang membuat hal-hal rumit, dan bersikeras mencoba memahami Allah dalam istilah manusia, dan inilah yang membuat mereka jatuh ke kufur dan bidah. Merekalah yang mendasarkan sistem keyakinan mereka pada prinsip-prinsip ateis, seperti gagasan bahwa benda yang muncul [ada permulaan] itu tidak selalu dibuat/di ciptakan.
Komentar
Posting Komentar