Wahhabi : Asy'ariyah Membandingkan Allah dengan ciptaan
Wahhabi: kalangan asyari mengambil bukti non al-Quran sebagai fakta tertentu, dan kemudian menggunakannya untuk menyangkal atau mendistorsi sesuatu yang jelas dalam Quran (dalam hal ini adalah sifat-sifat Allah). Di sinilah sebenarnya terletak perbedaan utama yang kita miliki dengan Ashariyah. Jika tidak ada sesuatu yang seperti Dia [Allah], kita tidak bisa membandingkan-Nya dengan ciptaan atau 'tubuh/jisim' melainkan kita hanya menerima apa yang Dia katakan tentang dzatNya.
Respon : Sebenarnya, jika tidak ada yang seperti Dia [Allah], maka Anda harus menyangkal bahwa apa pun yang disebutkan dalam Al-Qur'an tentang sifat Allah itu tidak memiliki suatu sisi kesamaan. Ashariyah tidak menyangkal sifat-sifat Allah, dan mereka tidak membandingkan Allah dengan ciptaan dan tubuh/jisim, mereka menyangkal bahwa Dia itu seperti ciptaan. Mereka menyangkal bahwa sifat-Nya harus kuantitatif atau terbatas. Itu adalah sesuatu yang sangat berbeda dengan apa yang anda katakan. hal Ini tidaklah melibatkan perbandingan, tapi itu adalah mengetahui karakteristik ciptaan yang menjadikan bukti bahwa ciptaan membutuhkan seorang pencipta. Ini adalah sesuatu yang jelas bahkan menurut masyarakat umum, itu berarti bahwa Allah tidak terbatas, bukan dalam waktu dan bukan menempat. Sebaliknya, Dia menciptakan waktu dan ruang, dan Dia ada tanpa semua itu sebelum semua itu ada, dan Dia sekarang seperti Dia sebelum semua itu ada.
Wahabi mengatakan:
namun pada kenyataannya ashariyah membandingkan allah dengan ciptaan-Nya sebelum mereka menyangkal Dia seperti ciptaanNya. anda ingin katakan tentang tangan, wajah, dan sebagainya, menurut Anda ashariyah, allah tidak memiliki tangan cuz kita punya tangan, allah tidak memiliki wajah cuz kita punya wajah, Allah tidak ada karena kita ada, Allah tidak melihat karena kita melihat .. mengapa aqidah Anda kacau........
Respon: Anda tidak tahu apa yang jelas di katakan Ashariyyah. yang tampak pada berpikir anda adalah bahwa non-kemiripan berarti berlawanan [sebaliknya].padahal hal Ini tidak berarti sebaliknya, itu artinya bahwa Allah tidak memiliki atribut yang membuat Dia akan memerlukan utk ditetapkan atau ada dalam sesuatu yang lain. Sunni tidak keberatan untuk mengatakan kata "yad", "wajh", dan sebagainya untuk Allah, mereka keberatan untuk memahami semua itu sebagai makna tubuh/jisim, seperti bentuk, berat, volume, batas, gerakan dan sebagainya. Hal ini karena atribut seperti itu perlu ditetapkan dalam hal kuantitas dan kualitasnya. Dengan kata lain, semua hal itu perlu diciptakan. Jika Anda melihat sekeliling Anda, Anda akan melihat bahwa seluruh dunia di sekitar Anda dipenuhi dengan hal-hal yang berbeda ukuran, seperti udara, langit, bumi, hewan, tumbuhan, manusia, dll Ini adalah fisik/jisim, karena semua itu mengisi jumlah ruang tertentu . Lalu badan-badan ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal kualitas dan kuantitas, yang semuanya bisa saja berbeda dalam pikiran.Karena sifat dari hal-hal yang memiliki ukuran adalah bisa saja berbeda, kita tahu bahwa semua hal seperti itu perlu ditentukan, dan manusia akan mencari penjelasan siapa yang menentukan ukuran dllnya. Ateis mengatakan hal yang berbeda di alam semesta menentukan dengan sendirinya satu sama lain dari waktu ke waktu dan menentukan ruang. Muslim mengatakan bahwa ini tidak bisa begitu, karena ciptaan secara keseluruhan perlu memiliki awal. Hal ini karena perubahan dari waktu ke waktu, dan waktu atau perubahan itu pasti ada titik awal, karena jika tidak begitu maka akan membutuhkan penyelesaian infinity sebelum waktu sekarang kita berada di saat ini. dan juga bukti lainnya.
Maka dengan alasan ini, jika Anda mengklaim bahwa Allah adalah fisik/jisim, yaitu sesuatu dengan ukuran, maka Anda mengatakan bahwa Allah sendiri membutuhkan pencipta untuk menentukan kuantitasnya. Jika Anda menolak hal itu, maka Anda mengatakan bahwa jisim /fisik tidak perlu ditentukan atau diciptakan. Setelah semua itu, dan menurut Anda jika fisik/jisim yang anda sembah bisa ada tanpa pencipta, kemudian apa yang mencegah jisim yang lain untuk tidak memiliki pencipta? Ini adalah dilema Anda kaum anthropomorphists, dan itulah sebabnya Anda begitu keras terhadap siapa pun yang menjelaskan keyakinan Islam secara rasional, dan bukti rasional adalah pendekatan untuk bukti agama. Inilah sebabnya mengapa Anda memakai retorika kebohongan dan menyesatkan terhadap Sunni mutakalimin dan bahkan anda mencoba untuk membajak nama "Sunni" untuk dirimu.
Untuk menghindari dilema anthropomorphist, seseorang harus percaya bahwa Allah tidak memiliki atribut yang perlu spesifikasi, atau harus percaya bahwa percaya kepada Allah adalah percaya akan keberadaan-Nya secara intrinsik diperlukan untuk dirinya sendiri[wajibul wujud], dan tidak tergantung pada sesuatu atau berada dalam sesuatu, atau ditentukan oleh sesuatu yang lain. Oleh karena itu, Dia bukan fisik/jisim (sesuatu dengan ukuran.)
Komentar
Posting Komentar