Imam An-Nawawiyy: Allah tidak di lokasi / arah
An-Nawawiyy mengatakan dalam Sarahnya soheh Muslim 3/19:
اعلم أن لأهل العلم في أحاديث الصفات وآيات الصفات قولين: أحدهما: وهو مذهب معظم السلف أو كلهم أنه لا يتكلم في معناها, بل يقولون: يجب علينا أن نؤمن بها ونعتقد لها معنى يليق بجلال الله تعالى وعظمته مع اعتقادنا الجازم أن الله تعالى ليس كمثله شيء وأنه منزه عن التجسم والانتقال والتحيز في جهة وعن سائر صفات المخلوق, وهذا القول هو مذهب جماعة من المتكلمين, واختاره جماعة من محققيهم وهو أسلم. والقول الثاني: وهو مذهب معظم المتكلمين أنها تتأول على ما يليق بها على حسب مواقعها, وإنما يسوغ تأويلها لمن كان من أهله بأن يكون عارفا بلسان العرب وقواعد الأصول والفروع, رياضة في ذا العلم
Ketahuilah bahwa sungguh para ulama berkaitan dengan ĥadiits dan ayat sifat, memiliki dua pendapat:
Salah satunya, dan ini adalah ucapan sebagian jumhur salaf atau semua salaf adalah tidak berbicara dan membahas tentang maknanya, Sebaliknya mereka mengatakan: "kita harus mengimaninya dan memastikan bahwa di sana ada makna yang layak dgn kebesaran dan kemuliaan Allah, dengan di sertai keyakinan bahwa Allah tidak menyerupai apa pun dan sesungguhnya Allah di sucikan dari memiliki jisim [ukuran], gerakan, lokasi arah, dan semua sifat lainnya dari sifat ciptaan,dan ini juga adalah pendapat sejumlah ulama ahli Kalaam, dan dipilih juga oleh sejumlah ulama muhaqqiqin, dan ini adalah jalan yg paling aman.
Pendapat kedua dan ini adalah jalan mayoritas ulama ahli kalaam adalah bahwa nas2 itu ditafsirkan sesuai dengan konteksnya, Penafsiran ini, bagaimanapun hanya bisa diterima dari seseorang yang memenuhi syarat sebagai seorang ahli dalam bahasa Arab (faseh sbgmna yang digunakan dan dipahami oleh para sahabat) serta tau peraturan dan prinsip-prinsip kaidah agama, baik dalam kaidah usul ataupun furu, dan juga dari (seseorang) yang dah teruji pdalam hal ini (yaitu yang memenuhi syarat). [1]
Beliau berkata lagi dalam syarah soheh muslim 6/36-37 :
قوله صلى الله عليه وسلم: (ينزل ربنا كل ليلة إلى السماء الدنيا فيقول: من يدعوني فأستجيب له) هذا الحديث من أحاديث الصفات , وفيه مذهبان مشهوران للعلماء سبق إيضاحهما في كتاب الإيمان ومختصرهما أن أحدهما وهو مذهب جمهور السلف وبعض المتكلمين: أنه يؤمن بأنها حق على ما يليق بالله تعالى, وأن ظاهرها المتعارف في حقنا غير مراد, ولا يتكلم في تأويلها مع اعتقاد تنزيه الله تعالى عن صفات المخلوق , وعن الانتقال والحركات وسائر سمات الخلق. والثاني: مذهب أكثر المتكلمين وجماعات من السلف وهو محكي هنا عن مالك والأوزاعي: أنها تتأول على ما يليق بها بحسب مواطنها. فعلى هذا تأولوا هذا الحديث تأويلين أحدهما: تأويل مالك بن أنس وغيره معناه: تنزل رحمته وأمره وملائكته كما يقال: فعل السلطان كذا إذا فعله أتباعه بأمره. والثاني: أنه على الاستعارة, ومعناه: الإقبال على الداعين بالإجابة واللطف. والله أعلم.
Perkataan Nabi (صلى الله عليه وسلم ) (Terjemahan harfiahnya): " Tuhan kami turun setiap malam ke langit dunia, kemudian memanggil: barang siapa 'yang berdoa kepadaku, maka aku akan mengqobul doanya" Ĥadiits Ini termasuk salah satu ĥadiits sifat,Ada dua cara yang terkenal dari para ulama tentang hal ini yang telah saya jelaskan sebelumnya dalam bab IMAN,SECARA singkatNYA YANG PERTAMA adalah pendekatan DARI salaf danmerupakan pendapat sebagian ahli Kalaam yaitu mengimani bahwa itu benar/haq dgn makna yg layak utk Allah, dan makna yang dhohir/jelas yang di kenal dan di gunakan utk kami [mahluk] itu tidak dimaksudkan, dan tidak berbicara tentang maknanya disertai dengan keyakinan bahwa Allah di sucikan dari atribut makhluk , gerakan, dan dari semua sifat yang dibuat [mahluk].Pendekatan kedua adalah pendapat mayoritas ulama Kalaam dan sebagian kecil dari kelompok salaf seperti diriwayatkan dari Imam Malik dan Al-'Awzaaiyy yaitu mentakwil yg sesuai dengan konteks, Oleh karena itu, maka hadist itu diinterpretasikan dgn dua cara: Salah satunya adalah takwil dari imam Malik dan yang lainnya, maknanya adalah: turun rahmatNya, perintahNya dan atau turun malaikatNya , sebagaimana dalam ungkapan: "raja melakukan ini atau itu",padahal sebenarnya pengikutnya yang melakukan hal itu dgn perintahnya, Interpretasi ke dua adalah dgn majz istiarah,yakni: ". Menerima orang yang berdoa dengan ijabah dan dgn memberi rahmat"[2]
[1] Imam Al-Nawawiy, Syarh Saĥiiĥ Muslim Li-l-Nawawiy (Beirut, Lebanon: Dar Al-Turats Ihyaa 'Al-Arabi, 1392 H), HAL: 3/19.
[2] Ibid, 6/36-37..
tanya jawab
Wahabi berkata: Lagi lagi anda mengutip pendapat seorang Imam untuk menguatkan keyakinan/aqidah Anda. Allah memberi tahu kita dalam kitabnya: (Dan) jika kalian berselisih , maka kembalilah kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kalian iman pada Allah dan Hari Akhir {4:59}.
kita berbeda dalam hal ini,maka kita kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya, mengapa Anda merujuk kepada Ibnu Hajar al qurtubi, juga An Nawawi, dan sebagainya?? mengapa Anda tdk kembali kepada kitab allah dan sunnah Rasul-Nya jika Anda seorang mukmin sejati yg iman kepada Allah dan hari penghakiman? maka Saya kembali ke allah dan utusan-Nya.
1 - ayat: (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir '"[3:55].
2 - ayat:"kepadaNya naik (semua) kata-kata yang baik dan amal saleh naik kepadaNya" [35:10]
3 -ayat: (Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik.(QS. 70:3) Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (QS. 70:4)
4-ayat: Dan Dia yang memaksa di atas hamba-Nya, dan Dia Maha Bijaksana, Maha Mengetahui segala sesuatu. "[6:18]
juga banyak dalil2 dari hadis RasulNya, Mohon anda juga memberikan 4 bukti dari alquran dan 4 dari assunnah yang menunjukkan bahwa allah ada tanpa tempat ,silahkan anda bawakan..!! dan jgn cuma memberitahu perkataan para Imam saja yang mengatakan ini dan itu, karena hanya dari kitab allah dan Rasul-Nya yg jadi hujjah jika anda seorang mukmin sejati...
Jawaban: Tampak akhirnya Anda bersedia untuk mencoba berfikir logis dgn membuat kekuatan argument anda, Sebelum melanjutkan, saya pikir Anda akan setuju bahwa tidak terjadi diskusi yang bermanfaat tanpa kesepakatan tentang terminologi dan pijakan yang mendasarinya. Pada level paling dasar, kita perlu memperjelas apa yang dimaksud dengan dalil/bukti. Saya merasa ini adalah kasus yang berdasar pada apa yang Anda katakan. Pertama, karena Anda minta 8 bukti ,dan permintaan anda ini memberitahu saya bahwa kita tidak dapat menyamakan istilah dalam masalah ini, Kedua saya pun telah menyebutkan bukti-bukti yang sangat banyak di situs ini menurut pemahaman saya dari istilah dalam masalah tersebut. Maka untuk memperjelas, silahkan jawab dgn singkat pertanyaan berikut:
1. Apa itu bukti? Apa yang anda lakukan dengannya? dan Apa perangkat utk memahami dalil?
2. Mengingat jawaban untuk no (1.), Mengapa Anda membutuhkan lebih dari satu dalil/ bukti utk masalah ini?
3. dan Juga, mengingat jawaban Anda untuk no (1.) Mengapa itu harus dari Al-Qur'an atau Sunnah?
Jika Anda dapat memberikan jawaban yang ringkas untuk hal ini, kita dapat melanjutkan dialog ini.
Wahabi: saudara ini menjawab pertanyaan dengan pertanyaan, apakah saya meminta Anda untuk banyak bertanya?
2-alasan saya ingin lebih dari satu dalil/ bukti adalah supaya saya dapat percaya tanpa ada bayangan keraguan akan allah tidak di atas arsy Nya.
3 - kenapa harus dari quran dan sunnah?? karena pernyataan Allah: Dan ketika kamu mau menghakimi di antara manusia maka kamu hukumilah dengan keadilan: Sesungguhnya cara yang sangat baik adalah dgn petumjuk dari Allah dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Dan firmanNya: Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. An Nisaa'(4):65
sehingga jiwaku tdk akan melakukan perlawanan terhadap keputusan Allah dan petintahnya. silahkan anda memberitahu saya apakah pendapat al qurtubee, Ibn Hajar,dll karena pernyataan mereka itu dapat diambil atau ditolak, selain allah tidak menyelesaikan perbedaan si antara kita, kita berbeda dalam hal ini, mari kita kembali kepada Allah dan Rasul-Nya jika kita mukmin sejati.
Jawaban: Tidak, memang Anda tidak meminta saya utk banyak bertanya, Saya minta maaf jika saya tidak memberi penjelasan detail dari pertanyaan2 saya tadi. Saya bertanya dgn pertanyaan-pertanyaan tadi untuk membantu Anda memahami permintaan jawaban pertanyaan dari anda pada saya, dan bukan untuk bermain kata2, mungkin anda sulit merespon saya, bahkan mgkn karena kebencian, tapi saya tidak pernah bermain kata untuk melarikan diri. Saya telah meyakinkan Anda bahwa saya ingin melakukan diskusi ini sampai akhir, Anda meminta saya jawab pertanyaan2 anda, dan saya meminta anda utk mengklarifikasi istilah yang Anda pakai, sehingga saya benar-benar dapat memahami apa yang Anda minta atas jawaban saya. Dengan kata lain,begini: Anda menggunakan kata-kata dalam ajuan pertanyaan Anda sbgmn yang telah anda tanyakan ,nah Kata-kata itu digunakan untuk berkomunikasi dgn maknanya, dan Kata-kata yang Anda gunakan untuk berkomunikasi [bertanya] itu mengacu pada makna yang ada dalam pikiran anda,dan Kata-kata yang Anda gunakan itu memberitahu saya dgn makna yang datang ke pikiran saya, Kata-kata adalah suara dari tenggorokan kami berkomunikasi dgn makna, Makna adalah sesuatu yang sama sekali berbeda dgn kata-kata, karena makna adalah persepsi dari konsep dalam pikiran kita, Kata-kata tanpa makna itu tidak berguna. Saya ingin memastikan "makna apa yang ada dalam pikiran Anda" ketika menggunakan kata-kata yang di gunakan oleh anda ketika bertanya,apakah sama dengan makna dalam fikiran saya ketika mendengar kata-kata yang Anda gunakan tsbt??,nah Jika tidak, maka bagaimana saya bisa menjawab pertanyaan Anda? Jadi saya hanya meminta klarifikasi itu dari anda,dan Saya bukan cuma menjawab pertanyaan dengan pertanyaan, Tujuan dari pertanyaan saya adalah untuk berkomunikasi dengan jelas dan fokus, jadi permintaan saya hanyalah meminta klarifikasi dari anda, itu saja. Dengan begitu kita bisa sampai pada bagian diskusi seterusnya dgn lebih cepat tentang sifat Allah .Singkatnya, Saya berharap setidaknya kita bisa menyepakati dulu hal itu.
Wahabi: bukti bahwa allah tidak berada di atas arasy harus dari quran dan sunnah karena itu pernyataan Allah (Dan) Rasul,jika Anda berbeda dalam segala hal dalam dirimu sendiri, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul-Nya , jika Anda percaya pada Allah dan hari akhur. Itu lebih baik dan lebih baik akhirnya.
jawab saja pertanyaan saya dgn yang terbaik dari kemampuan Anda, dan tolong beritahu dalilnya dari quran dan sunnah.
Jawaban: Untuk menjawab Anda dgn jawaban yang terbaik semampu saya, maka saya perlu tahu apa yang Anda pahami dari kata-kata dalam bukti/dalil..!! .Saya sudah tahu bahwa Anda menginginkannya dari Al-Qur'an dan Sunnah. Inilah sebabnya mengapa saya tidak bertanya dari mana jawaban yg Anda inginkan , tapi apa pemahaman Anda dan persepsi makna dari konsep yg ada dalam pikiran anda atas bukti/dalil?? Saya tidak pernah mengatakan bahwa Allah tidak di atas arasy, Saya cuma berkata Dia bukan di lokasi atau arah di atas arasNya......!!
Komentar
Posting Komentar