KH Ma’ruf Amin : Jadikan Film ‘Diary Santri’ Genggong sarana Dakwah Kreatif

 Lomba Film Pendek Antar Pesantren se-Indonesia
JAKARTA - Malam Anugerah Lomba Film Pendek Antar Pesantren se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam MUI dan Kemenag berlangsung di Auditorium HM Rasyid, Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dihadiri sejumlah tokoh dan ulama. Di antaranya Rais Aam PBNU yang juga merupakan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, dan insan perfilman seperti Habiburrahman El Shirazy, Dedy Mizwar, dan aktor film  lainnya, (25/04/2017).

KH Ma'ruf Amin mengapresiasi para santri yang menuangkan gagasan mereka melalui karya film pendek. Menurut Kiai Ma'ruf, film sebagai produk seni dan budaya dapat dijadikan sebagai sarana berdakwah.

"Penyampaian nilai-nilai positif tidak hanya melalui mimbar agama atau di kelas. Namun bisa dikemas secara kreatif melalui hiburan," ujar Kiai Ma'ruf dalam sambutannya di acara Malam Anugerah Festival Film Santri 2017, Sabtu (25/3) malam.

Kiai Ma'ruf Amin melanjutkan, melalui ajang Festival Film Santri 2017, para santri dan siswa didorong agar terlibat dalam pembangunan bangsa. Di saat yang sama, ia berharap masyarakat semakin dewasa dalam membangun kultur yang baik. Sehingga, ke depan masyarakat semakin selektif dalam memilih tontonan dan tuntunan yang berkualitas.

Acara ini, menurutnya, dapat mendekatkan santri dan pesantren pada realita kebutuhan berdakwah melalui dunia kreativias seni dan perfilman. Sehingga, tidak ada lagi pandangan bahwa semua film cenderung mengandung keburukan. Demikian juga sebaliknya, dunia perfilman tidak lagi memandang sebelah mata kepada para santri. Kesan tidak kreatif tak boleh lagi disematkan kepada mereka.

"Sebab, faktanya santri juga bisa membuat film sebagai sarana dakwah. Pada akhirnya, selamat untuk para santrinya Ketua PWNU Jatim (KH. Moh Hasan Mutawakkil Alallah, red) yang sudah jadi pemenang," tuturnya.

Anugerah Lomba Film Pendek Antar Pesantren se-Indonesia,  ada 3 kategori yang dilombakan. Dewan juri yang terdiri dari Habiburrahman El Shirazy, Dani Sapawie, dan Embie C. Noor telah memutuskan 3 nama pemenang pada masing-masing kategori, yaitu Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Terbaik dan Film Terbaik.

Pemenang kategori Sutradara Terbaik, Sinta Wina Maryani dari Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, Jawa Timur, dengan judul film 'Diary Santri'.

Pemenang kategori Penulis Skenario, Syahdan Asmara dari Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, dengan judul film 'Annadhaafatu Minal Iman'.

Pemenang kategori Film Terbaik, 'Diary Santri' karya Pondok Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, Jawa Timur.  (msd/eem-Biro Kominfo PZH)

Selengkapnya: Daftar Pemenang Festival Film Santri 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenazah Tidak Wajib dimandikan Jika Bisa Mandi Sendiri

Hukum Menggunakan Jalan Umum untuk Hajatan Pernikahan

Pelaku Bom Bunuh Diri Bukan Mati Syahid