Kokoh Menjulang, Masjid Agung Lisbon Bukti Eksistensi Islam di Portugal
Lisboa atau Lisbon adalah ibu kota Portugal. Penduduk kota ini berjumlah 600.000 jiwa dan di daerah metropolitan sekitar 2,5 juta jiwa. Jumlah ini kira-kira 1/3 penduduk Portugal. Sementara untuk jumlah umat Islam di Portugal diperkirakan mencapai 30 ribu jiwa. Mereka berasal dari berbagai etnis, terutama dari Mozambik, Kenya, Makao, Pulau Goa di India, bagian timur Indonesia, dan keturunan Muslim India. Tak ketinggalan kaum Muslimin yang datang dari Afrika Barat dan Timur Tengah, seperti Mesir, Maroko, dan Aljazair. Ada pula para mualaf Portugal walaupun jumlahnya tidak terlampau banyak.
Islam memiliki jejak kuat di Portugal sejak abad kedelapan. Islam berjaya di tanah ini berkat Thariq bin Ziyad yang berhasil menaklukan Semenanjung lberia dari Bangsa Visigoth pada 711 M. Selama berabad-abad, sejak 711-1249 M, negara ini berada di bawah kekuasaan Islam.
Kini, Portugal merupakan negara Eropa Barat yang paling toleran terhadap keberagaman dalam agama. Secara tegas, negara yang terletak di Semenanjung Iberia ini menganut sekularisme, memisahkan antara kepentingan keagamaan dan pemerintahan.
Meski Portugal terkenal dengan paham sekulerisme, negara ini tetap memberikan perhatian terhadap kehidupan agama dan hubungan antarumat beragama. Salah satu bukti eksistensi Islam di bumi Portugal adalah Masjid Agung Lisbon.
Kini, Portugal merupakan negara Eropa Barat yang paling toleran terhadap keberagaman dalam agama. Secara tegas, negara yang terletak di Semenanjung Iberia ini menganut sekularisme, memisahkan antara kepentingan keagamaan dan pemerintahan.
Meski Portugal terkenal dengan paham sekulerisme, negara ini tetap memberikan perhatian terhadap kehidupan agama dan hubungan antarumat beragama. Salah satu bukti eksistensi Islam di bumi Portugal adalah Masjid Agung Lisbon.
Menjulang di antara bangunan monoton, Mesquita Central de Lisboa atau Masjid Agung Lisbon merupakan yang terbesar dan satu-satunya di ibu kota Portugal. Sewarna lempung dengan kubah biru serupa ornamen di pintu masuk, masjid ini hampir pasti menarik setiap pasang mata yang melintas.
Berdasarkan laporan beautifulmosque.com, bangunan yang rampung pada 1985 tersebut merupakan pusat kegiatan bagi umat Islam di Portugal. Didesain oleh Antonio Maria Braga dan Joao Paulo Conceicao, Masjid Agung Lisabon terdiri dari ruang salat, aula, dan auditorium.
Meski tak banyak terdengar, namun Islam dan Portugal sebenarnya punya sejarah panjang. Dalam plot tersebut akan mengaitkan umat muslim Andalusia yang pernah berjaya dan mengambil kendali atas Portugal. Namun seperti di bagian lain Eropa atau di belahan dunia manapun, robohnya penguasa bisa menggeser sejumlah kepercayaan.
Meski demikian, tak semua muslim hilang dari bumi Portugal. Keberadaan Masjid Agung Lisabon yang bertahan hingga kini jadi satu bukti konkrit kelanggengan hubungan Islam dan negara tetangga Spanyol tersebut. Dengan perpaduan sedemikian rupa, bangunan ini terkesan megah dan sederhana di waktu bersamaan.
Dari luar, Masjid Agung Lisabon tampil bak benteng. Keberadaan kubah dan menara lah yang membuatnya nampak seperti tempat peribadatan. Meski tak banyak ornamen di sana-sini, namun ketika berada di pintu masuk, kamu akan disambut oleh kaligrafi cantik dengan biru sebagai latar belakang. Terlepas dari segala pesona, masjid ini merupakan bukti 'sentuhan' Islam di tanah Portugal. (/dhinz/berbagaisumber)
Komentar
Posting Komentar