Disunnahkan Berdoa Qunut Saat Shalat Subuh
Ngaji.web.id - Hukum Qunut adalah sunat, diantara sahabat yang mensunahka n diantanya Abu Bakar As-Sidik, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Tholib, Ibnu Abbas dan Barra Bin Aziz. Dalil yang dijadikan pedoman untuk mensunahka n qunut adalah hadist Nabi Muhammad SAW :
Diriwayatk an dari Anas bin Malik R.A “Beliau berkata, “Rasulullo h senantiasa membaca qunut ketika shalat subuh sehingga beliau wafat.” (HR. Ahmad).
Pakar hadis Muhammad bin Alan as-Sidiqi dalam kitabnya Al-Futuhat Ar-Rabbani yah mengatakan bahwa hadis ini yang benar dan diriwayatk an serta disahihkan oleh golongan pakar yang banyak yang banyak hadist.
Sedangkan do`a qunut yang diajarkan langsung oleh Nabi SAW adalah sebagai berikut :
“Ya Allah, berikanlah kami petunjuk seperti orang-oran g yang telah Engkau beri petunjuk, Berilah kami perlindung an seperti orang-oran g yang telah Engkau beri perlindung an. Berilah kami pertolonga n sebagaiman a orang-oran g yang telah Engkau beri pertolonga n. Berilah berkah pada segala yang telah Engkau berikan kepada kami. Jauhkanlah kami dari segala kejahatan yang telah Engkau pastikan. Sesungguhn ya Engkau adalah Dzat yang Maha menentukan dan Engkau tidak dapat ditentukan . Tidak akan hina orang yang Engkau lindungi. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Engkau Maha Suci dan Maha luhur. Segala puji bagi-Mu dan atas segala yang Engkau pastikan. Kami memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu. ” (HR. An-Nasa’I :1725, Abu Dawud :1214, Al-Tirmidz i :426, Ahamad :1625 dan Al-Darimi :1545 dengan Sanad yang Shahih)
Dalil kedua disebutkan dalam kitab fiqh as-Sunah Juz II halaman 38-39 :
Ulama As-Syafi’i yah mengatakan : Kedudukan qunut pada shalat subuh persisnya ketika bangkit dari rakaat kedua, hukumnya sunah karena ada hdist yang diriwayatk an ahli hadis kecuali at-Tirmidz i. Hadis itu diriwayatk an dari ibnu Sirin, Anas bin Malik pernah ditanya: Apakah Nabi menjalanka n qunut pada shalat subuh? Jawab anas: Ya! Kemudian ditanya lagi: letaknya dimana sebelum atau sesudah ruku’? Jawabnya: Sesudah ruku’ (fiqh As-Sunah,J uz 11,hlm.38- 39)
Dalil ketiga sebagaiman a disebutkan dalam kitab Hamizsy Qalyubi Mahalli Juz I halaman 57
letaknya ketika I’tidal, reka’at kedua shalat subuh, Keterangan tersebut sampai: …….. karena mengikuti Nabi. Hadis diriwayatk an Hakim dalam kitab Mustadrak dari Abu Hurairah: Rosululloh mengangkat kepalanya dari ruku’ pada shalat subuh pada reka’at kedua, dia mengangkat tangannya kemudian berdo’a: Allohumma ihdini fi-man hadait ……… Rosululloh tidak memakai kata-kata robbana …. Hadis ini shahih.
Ketiga, dalam Nail al-Authar, Juz II hlm:387:
Ketika ditanya sahabat tentang qunut fajar, Anas menjawab: Rasululoh (ketika qunut), ia memanjangk an shalat fajar (Subuh) tidak seperti shalat lainnya. Panjang, karena ia membaca do’a, memuji Alloh, mengagungk an-Nya dalam I’tidal ini. Inilah yang dikatakan qunut, tidak diragukan lagi. Kita tidak perlu syak (bimbang) dan ragu lagi bahwa Nabi membaca qunut dalam shalat subuh sampai meninggal! .
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكِ قَالَ مَا زَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْنُتُ فِى اْلفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا (رواه أحمد)
Diriwayatk
Pakar hadis Muhammad bin Alan as-Sidiqi dalam kitabnya Al-Futuhat
Sedangkan do`a qunut yang diajarkan langsung oleh Nabi SAW adalah sebagai berikut :
اَلَّلهُمّ َ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ,و َعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّن ّا فِيْمَنْ تَوَلَّيَت َ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا اَعْطَيْتَ ، وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَاِنَّكَ تَقْضِى وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِنَّهُ لَايَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَايَعِز ُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْت َ رَبَّنَا وَتَعَالَي ْتَ، فَلَكَ اْلحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، نَسْتَغْفِ رُكَ وَنَتُوْبُ اِلَيْكَ. (رواه النسائ ١٧٢٥،وأبو داود ١٢١٤،والتر ميذى ٤٢٦،وأحمد ١٦٢٥،والدا رمي ١٥٤٥بسند الصحيح)
“Ya Allah, berikanlah
Dalil kedua disebutkan
وَمَذْهَبُ نَا الشَّافِعِ يُّ: اِنَّ الْقُنُوْت َ فِى صَلَاةِ الصُّبْحِ بَعْدَ الرُّكُوْع ِ مِنَ الرُّكُوْع ِ الثَّانِيّ َةِ سُنَّةٌ لِمَا رَوَاهُ الْجَمَاعَ ةُ الِاَّ التِّرْمِي ْذِى عَنِ ابْنِ سِيْرِيْنَ اَنَّ أَنَسَ بْنِ مَالِكِ سُئِلَ هَلْ قَنَتَ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ِفى صَلَاةِ الصُّبْحِ؟ فَقَالَ: نَعَمْ. فَقِيْلَ لَهُ قَبْلَ الرُّكُوْع ِ اَوْ بَعْدَهُ؟ قَالَ: بَعْدَ الرُّكُوْع ِ.
Ulama As-Syafi’i
Dalil ketiga sebagaiman
وَيُسَنُّ الْقُنُوْت ُ فِي اعْتِدَالٍ ثَانِيَةِ الصُّبْحِ- اِلَى اَنْ قَالَ- لِلاتِّبَا عِ رَوَاهُ الْحَاكِمُ فِى اْلمُسْتَد ْرَكِ عَنْ اَبِىْ هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوْع ِ فِى صَلَاةِ الصُّبْحِ فِى الرَّكْعَة ِ الثَّانِيّ َةِ رَفَعَ يَدَيْهِ وَيَدْعُ بِهَذَا الدُّعَاءِ “اَللَّهُم َّ اهْدِنِيْ …. اِلَى اَخِرِ مَا تَقَدَّمَ- لَكِنْ لَمْ يَذْكُرْ رَبَّنَا. وقال صحيح.
Qunut itu disunahkanKetiga, dalam Nail al-Authar,
فَاِنَّهُ اِنَّمَا سَأَلَ اَنَسًا عَنْ قُنُوْتِ اْلفَجْرِ فَأَجَابَه ُ عَمَّا سَأَلَهُ عَنْهُ وَبِأَنَّه ُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وَسَلِّمْ كَانَ يُطِيْلُ صَلَاةِ اْلفَجْرِ دُوْنَ السَّائِرِ الصَّلَوَا تِ. قَالَ وَمَعْلُوْ مٌ اِنَّهُ كَانَ يَدْعُوْ رَبَّهُ وَيُثَنَّى عَلَيْهِ وَيُمَجِّد ُهُ فِى هَذَا اْلاِعْتِد َالِ. وَهَذَا قُنُوْتٌ مِنْهُ بِلَارَيْب ٍ فَنَحْنُ لَانَشُكُّ وَلَا نَرْتَابُ اِنَّهُ لَمْ يَزَلْ يَقْنُتُ فِى اْلفَجْرِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا .
Ketika ditanya sahabat tentang qunut fajar, Anas menjawab: Rasululoh (ketika qunut), ia memanjangk
Komentar
Posting Komentar