Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Hukum Melihat jin Dalam wujud aslinya

Gambar
murabit ahmad fal  of Mauritania judul risalah:     إمكان رؤية بعض بنـي آدم للجن على الحقيقة  Karya: الشيخ صالح بن محمد الأسمري  Hukum asal adalah terhalangnya manusia daripada melihat jin dalam wujud aslinya,takni bukan dalam keadaan tasyakul [merubah diri pada bentuk lain],sebagaimana firman Allah: "إنه يراكم هو وقبيله من حيث لا ترونهم"[الأعراف: 27   “Sesungguhnya ia dan para pengikutnya melihat kalian di mana kalian tidak melihat mereka.” (Al-A’raf: 27)  ، قال القرطبي رحمه الله تعالى في: "الجامع"(7/168) : "قال بعض العلماء : في هذا دليل على أن الجن لا يرون؛ لقوله: ( من حيث لا ترونهم )... قال النحاس : ( من حيث لا ترونهم) يدل على أن الجن لا يُرون إلا في وقت نبي ; ليكون ذلك دلالة على نبوته ; لأن الله جل وعز خلقهم خلقا لا يرون فيه ، وإنما يُرون إذا نقلوا عن صورهم . وذلك من المعجزات التي لا تكون إلا في وقت الأنبياء صلوات الله وسلامه عليهم . قال القشيري : أجرى الله العادة بأن بني آدم لا يرون الشياطين اليوم" ا.هـ . وقد اختلف العلماء في إمكان رؤية الجن لآحاد الن

Kristen: Jika Firman Tuhan bisa menjadi kitab [al quran], lalu kenapa tidak bisa menjadi manusia [Isa AS]

Kristen mengatakan:  "Jika Firman Tuhan yang abadi/kekal bisa menjadi sebuah kitab [al quran],lalu kenapa Firman-Nya yang kekal tidak bisa menjadi manusia [Isa AS] ? " Jawaban: Allah memiliki sifat kalam, Kalam/firman Allah itu abadi, yang bukan huruf, kata atau suara. Kalam Allah ini adalah abadi dan tidak berubah, dan tidak bisa menjadi apa-pun termasuk menjadi kitab/alquran. Kitab Al-Qur'an yang berisi kata-kata atau huruf itu hanya mengekspresikan dengan bahasa arab fasih dari apa yang dimaksudkan oleh kalam qodimNya ;abadi. jadi alquran bukanlah dzatiyah sifat kalam atau firman Allah itu sendiri, itu hanyalah referensi untuk kalam qodimNya itu, seperti kalimat "Allah" itu mengacu pada Allah tetapi kalimat tersebut bukanlah dzatiyah Allah sendiri. Sama halnya Allah itu tidak bisa menjadi kalimat Allah setiap kali diucapkan kalimat ALLAH, begitu juga kalam/firman Allah tidak menjadi kitab/ buku alquran. Keisten mengatakan:  Aku tidak mengerti perkataan muslim

Wahabi mengklaim Al-Ghazaaliy menentang ilmu Kalaam

Gambar
Klaim Wahabi: "Setelah membaca Iljaam al-'Awwaam' an 'Ilm al-Kalaam karya al ghazali,ini membuktikan kepada kita bahwa ia[al ghazali] memang berubah dalam cara pandangnya: Dalam buku ini ia menganjurkan aqidah salaf ... mengecam Takwil ... dan mencela para ulama ahli 'ilm al-Kalaam ... " Tanggapan : Pertama, tentu saja Al-Ghazaaliyy menganjurkan aqidah salaf, tak ada seorang pun yang mengatakan sebaliknya. orang Menyimpang dan orang Sunni sama-sama mengakui mengikuti Salaf,karena siapa lagi yang bisa di klaim untuk di ikuti? Pertanyaannya adalah: apa yang mereka maksud dengan "jalan Salaf"? Al-Ghazaaliyy menjelaskan bahwa jalan Salaf dalam aqidah  adalah dengan 7 metode secara bertahap,ini untuk masarakat awam Muslim ketika berhadapan dengan ayat yang dan narasi hadiith yang berpotensi seseorang berpikir tentang Allah dengan bentuk dan jisim/fisik  atau istilah antropomorfik. Ini adalah   metode beliau secara berurutan yang beliau tulis dalam kitab 

Ibn Taimiyah dan Qiyas Shalat

Gambar
sheikh ibrahim & shiekh awwal of nigeria Salah satu tanda akhir zaman adalah kita akan menemukan keanehan-keanehan dalam gejala Alam yang kita tempati ini. Di sebagian negeri ada yang tiba-tiba saja mengalami panas yang melebihi suhu normal negeri tersebut. Di Amerika, tahun 2012 kemaren, sebagian daerahnya di hantam oleh badai Sandy. Di Rusia kita sempat mendengar hujan meteor. Semua hal ini tentu mempunyai jawaban atau setidaknya tesis Ilmiah oleh para pakar. Namun, saya sebagai umat muslim tentu saja meyakini dengan mutlak bahwa semua itu adalah tanda-tanda kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala.  Seluruh gerak dan fenomena alam adalah misteri yang menarik untuk di pecahkan. Dalam Al-qur’an sendiri, kita disuruh untuk mengambil i’tibar dan pelajaran dari setiap fenomena tersebut. Betapa banyak ayat-ayat yang menjelaskan tentang fenomena alam dan kehidupan yang di penghujung ayatnya kita disuruh untuk mengambil i’tibar, tentu saja hanya orang-orang yang berakal dan memfungsikan alat