Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

Dalil-dalil waktu sahur Dan sunahnya Imsak

Gambar
  مقام السلطان نور الدين زنكي  1. Firman Allah:”Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasannya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam,(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangang Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa”. (QS. 2:187). 2. HR. Bukhari:Dari Sahl bin Sa’d, ia mengatakan: “diturunkan oleh Allah ayat ” .. dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam” dan belum diturnkan kalimat “yaitu fajar [minal fajr]“, maka masyarakat

Sunnahnya Mengadakan Haul

Gambar
Peringatan Haul para Pendahul Dalam kitab almushanaf Imam Abdur rozzaq [lahir 126 H] pada bab ziyaroh qubur juz 3 hal 573 di sebutkan:    عن رجل ، من أهل المدينة ، عن سهيل بن أبي صالح ، عن محمد بن إبراهيم التيمي قال : كان النبي صلى الله عليه وسلم يأتي قبور  الشهداء عند رأس الحول ، فيقول : " السلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار " . قال : وكان أبو بكر وعمر وعثمان يفعلون ذلك .    Dari seorang laki laki ahli madinah dari suhail bin abi shalih dari muhammad bin ibrahim at taemi,beliau berkata: “Nabi SAW mendatangi kuburan orang-orang yang mati syahid ketika awal tahun, beliau bersabda: “Keselamatan semoga terlimpah atas kamu sekalian, karena kesabaranmu dan sebaik-baiknya tempat kembali ke surga. “Shahabat Abu Bakar, Umar dan Utsman juga melakukan hal yang sama seperti Nabi SAW.  Juga di dalam tafsir jami al bayan karya A ttobari ketika mentafsir QS ar ro'du ayat 23 menceritakan dengan sanad hasan :  (حديث مرفوع) حَدَّثَنَا الْمُثَنَّى ، قَالَ : ثنا سُوَيْدٌ ، قَالَ : أَخْ

Diskusi sifat tangan [bagi Allah] VS kuasa

Gambar
Seorang Sheikh yang bermanhaj isbat dalam ayat-ayat mutasyabihat datang berjumpa Sheikh Sa’id Fudah untuk berdebat dengan beliau dalam masalah ayat-ayat mutasyabihat dan ia ingin menolak konsep ta’wil dan tafwidh dalam bermuamalah dengan ayat-ayat mutasyabihat tersebut. Sheikh Sa’id Fudah (SF): “Silakan wahai tuan, untuk berbicara mengenai hal itu” Sheikh Manhaj Isbat/Salafi Wahhabi (SW): “Baiklah. Saya mau katakan bahwa, manhaj salaf dalam memahami ayat mutasyabihat ialah isbat, menetapkan makna hakiki kepada lafaz-lafaz tersebut” SF: “ Oooh, tuan menolak ta’wil sama sekali terhadap lafaz-lafaz tersebut?” SW: “Ya benar. Tidak boleh memalingkan makna lafaz-lafaz tersebut dari makna hakiki”. SF: “Walaupun dalam sudut apapun daripada beberapa sudut dalam perbahasan kaedah ilmu bahasa Arab, itu tidak boleh ?” SW: “Tidak sama sekali! Lafaz tersebut tidak boleh di bawa kepada makna lain dalam ayat-ayat tersebut”. SF: “Kalau begitu, tuan tidak menerima bahwa Yad (dalam Bahasa indonesia bera

Diskusi kerancuan pembagian tauhid kepada tiga bagian

Gambar
Pertanyaan wahabi :   saya sedikit musykil berkenan hal ini , pertanya an saya adakah berbeda antara Ilah dan Rabb itu sendiri, andai kata tidak berbeda mengapa ada ungkapan yang berbeda antara keduanya. dan andai kata saudara menyatakan bahawa tidak beda, maka kenapa dalam kalimah syahadah kita menggunakan perkatan Ilah, kenapa tidak dengan kalimah Rabb?  sebagai contoh, saya adalah saya, tapi pada saat yang sama saya dilihat secara berbeda dalam pelbagai perspektif, sebagai anak contohnya, dan juga sebagai kawan, juga sebagai pendidik dan pelajar, perspektif yang berbeda tapi tetap bertumpu kepada orang yang sama iaitu saya.  jadi saya merasakan bahwa Ilah dan Rabb juga ada bedanya.  atau apakah saya saja yang masih tidak jelas dan keliru tentang tauhid rububiah dan ilahiah ini,  mohon penjelasan Jawaban; Di sini ada beberapa "point" utama dalam bahasan ini. Pertama: Perbahasan Mengenai Kalimah Al-ILah dan Al-Rabb... Sebenarnya perkataan ILAH an Rabb mempunyai dua makna yan